SELAMANYA
Karya : Rezza Agung Pambudi
Part 1
ANDAIKAN
Di dalam pandangan yang gelap, aku gak tau mau
dibawa kemana kaki ini melangkah. Jantungku berdegup kencang layaknya sebuah
genderang ditabuh. Apakah yang akan terjadi padaku?, mungkin kah hati ini
mengatakan sesuatu yang tak mungkin dapat terjadi?, entahlah.., mungkin itu
hanya bayangan ku saja. Tiba tiba seseorang memberi sebuah aba-aba, satu..,
dua.., tiga..!! dan mengembalikan semua pandanganku, ternyata sesuatu yang tak
mungkin itu benar benar terjadi. Sesuatu yang ku kira itu tak akan datang lagi.
Semua itu bermula dari masa lalu yang mungkin telah aku sesali…
Di pagi
hari, Sebuah cahaya mentari masuk ke dalam kamarku yang berantakan dengan
buku-buku novel kegemaranku. Tiba-tiba terdengar suara keras yang
membangunkanku dari tidurku, kriiiiiingggg…!!!! Dengan mata yang sayu aku
mencari sumber suara itu dan menyembunyikannya di bawah bantal. Tetapi suara
itu terus menggangguku, aku pun menyerah dan mencoba mematikan sumber suara
itu. Ternyata suara itu berasal dari alarm di handphoneku, hahh.. aku
kesiangan..!! ketika aku lihat layar handphone ku terlihat memo yang aku set
semalam, isi memo itu adalah “tugas statistika dikumpulkan pukul 08.30 pagi”. Sementara
waktu menunjukan pukul 08.10, Hah..!! raut wajahku yang tadinya masih muka-muka
bantal mulai berubah menjadi raut wajah kepanikan. Aku bergegas mandi dan
bersiap-siap untuk menuju ke kampus.
Oh iya..,
perkenalkan namaku Aira Nurmala Sari, biasa dipanggil aira. Aku adalah seorang
gadis remaja berumur 19 tahun yang bercita-cita ingin menjadi penulis novel
terkemuka di negri ini. Kegemaran ku yang sangat suka membaca dan menulis
sebuah novel sejak aku masih duduk di bangku SMP membuat aku sangat menyukai
dunia sastra. Semua Itu jauh berbeda dengan temanku yang sudah menjadi kekasihku
sekarang, dia adalah Rafa alviano putra, biasa dipanggil Rafa. Dia adalah
seorang remaja pria berumur 20 tahun. Menurutku dia adalah pria dengan multi
talenta yang romantis. Hobinya berolahraga bola basket membuat aku jadi makin
cinta kepadanya.
Aku tinggal
di sebuah kost-kostan yang tidak jauh dari kampusku “Universitas Perisai Bangsa”
atau biasa disingkat UPB. Aku tidak boleh telat ke kampus dan menyerahkan tugas
statistika ini ke dosen. Meskipun jarak antara kostan ku dan kampus tidak
terlalu jauh, tetapi akan banyak memakan waktu di perjalanan bila aku berjalan
kaki menuju ke kampus. Gak mungkin juga disaat seperti ini aku telepon Rafa
buat jemput aku. Palingan dia masih asik tidur di rumahnya. Itu karena kita
bedua sudah beda kelas di tingkat yang kedua ini jadi udah punya kesibukan dan
jadwal kuliah yang berbeda pula. Aku berpikir berlari adalah cara yang paling efisien
untuk ke kampus di saat genting seperti ini. Ketika aku menarik nafas dan
menghadap kearah pintu kamar bersiap meninggalkan kosan, tiba tiba..,
Tiba tiba
terdengar suara klakson motor dari arah depan kosan, sontak aku lihat sumber
suara itu dari jendela kamar. Terlihat seorang laki-laki menaiki motor.
Sepertinya orang itu tidak terlihat asing olehku. Ternyata dia adalah
Rafa.., “Hei.., jangan kelamaan ngeliat
aku dari jendela, ayo berangkat, kamu bilang hari ini masuk pagi?” Tanya dia.
“iya..,” jawab aku, dalam hati aku sangat senang bisa mendapatkan cowok yang pengertian
seperti Rafa.
Huhh..,
akhirnya sampai kampus juga. Aku bertanya kepada Rafa mengapa dia tau kalau aku
masuk pagi hari ini dan buru-buru ke kampus. Ternyata aku sendiri yang memberitaunya
lewat sms semalam, aku jadi malu telah menanyakan hal itu padanya. Jadi sifat pelupa yang aku miliki ini belum
juga hilang rupanya, aduh-aduh.., sambil memukul-mukul kepala dengan tangan.
Karena terburu-buru masuk ke kelas, aku bergegas berpamitan pada Rafa dan
berlari ke lantai 3, lantai dimana kelas statistika berada.
Di dalam
kelas, aku terus memikirkan kejadian tadi, tentang Rafa. Sampai-sampai aku
tidak memperhatikan dosen yang sedang menerangkan didepan kelas. Rasanya
seperti aku sedang melayang layang di angkasa. “Aira.., aira..,aira.., lo nggak
apa-apa kan?” tegur temanku, dengan muka terkejut aku bilang “nggak.., nggak
apa-apa kok, hehe”. Yah gitu dah kalo lagi bengong dikampus, sukanya berkhayal
yang gak jelas. Dalam hati aku berkata, andaikan saja dia lagi mikirin aku,
haahh.., sekarang lagi apa ya dia?
Ahh..
akhirnya selesai juga semua mata kuliah hari ini. Oh iya.., aku baru ingat kalo
aku punya janji kumpul sama sahabat-sahabatku jam 4 sore di food courst margo
city. Sudah lama tak jumpa setelah kita semua pisah kelas. Sahabat yang selalu
ada ketika aku senang dan sedih. Lalu aku berjalan menuju rafa yang telah
menunggu aku di depan kampus. Semoga saja gak telat dari deadline nya.
Sesampainya
di sana, aku dan rafa disambut oleh para sahabat-sahabatku, sahabat-sahabat
terbaik yang pernah aku miliki. Aku kenalkan sahabat-sahabatku ini. Yang
pertama adalah Airlangga Dino, yah.. biasa dipanggil Dino. Dia itu sifatnya sok
tau tapi pintar dalam menyusun sebuah strategi. Hobinya yang gemar memainkan
game virtual membuat dia dinobatkan sebagai dewanya game oleh teman-teman.
Tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam permainan game virtual apapun. Dia
juga yang paling tau kalau ditanya mengenai sex, karena dia selalu rutin
membaca majalah kamasutra tiap edisinya, dan itu secara sembunyi-sembunyi tanpa
sepengetahuan anak-anak yang lain.
Yang kedua
adalah Hadi Sucipto, biasa dipanggil Hadi. Dia itu pinter, kalem, dan suka
nasihatin aku dan anak-anak kalau ada masalah. Hobinya adalah gemar mencari
sebuah tantangan, kalau anak-anak biasa bilang sih “surfifle”. Bahkan dia
pernah makan hanya dengan nasi dan dicampur dengan gula, apa rasanya coba?
Iyewhh…,. Ya harap dimaklumilah, wajar anak kosan. Tapi gak gitu juga kali.
Untungnya udah kami saranin buat makan dengan menu yang lebih baik dari gula.
Yang ketiga
adalah Livia Purnamadewi, biasa dipanggil Livia. Dia adalah satu-satunya
perempuan di persahabatan kami selain aku. Hobinya adalah dance, bisa dikatakan
dia sudah menjadi dancer professional. Sifatnya yang agak tomboy, dengan
eyelinernya yang tebal, membuat lelaki jadi beranggapan lain kepadanya. Padahal
dia adalah orang yang baik dan pengertian kepada sahabat-sahabatnya.
Selanjutnya
adalah Hardianto Naufal, biasa dipanggil
Boy. Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa dia dipanggil Boy?, itu karena dia
orangnya loyo, cepet banget ngeluh kalau disuruh. Padahal sih nama panggilannya
boyo, dipanggil Boy karena supaya terlihat keren dimata orang-orang. Dia itu
orangnya kocak dan suka berkhayal mengenai masa depannya. Dia paling punya
solusi dibandingkan Dino yang ahli strategi. Tapi sangat disayangkan, ketika
dia mau PDKT sama cewek, itu lama..!!!
Yang kelima
adalah Gilang Pramudirga, biasa dipanggil Agil. Dia itu selalu memiliki ide-ide
yang cemerlang, tapi sayangnya hanya sedikit yang terealisasikan. Hobinya itu
Nyanyi sambil main gitar. Orangnya suka gak jelas kalo ngomong, bagaikan sebuah
lirik lagu yang rumpang. Tapi kalau dia lagi nyanyi lagu galau.., saking
menghayati isi lagu, kami bias menangis berjamaah gara-gara dia nyanyi.
Dan yang
terakhir adalah Fajar Ramadhan, biasa dipanggil Fajar. Kegemarannya adalah
mengoleksi pernak pernik anime jepang dan idol group yang sedang booming saat
ini “JKT48”. Bahkan hidupnya pun mungkin terobsesi dari sebuah anime. Namun
biar begitu dia adalah orang yang berhati mulia loh.
Nah… itu
dia sahabat-sahabatku yang memiliki berbagai macam karakter, tetapi kami semua
berusaha untuk saling melengkapi kekurangan satu sama lain.
Disana aku
menikmati kerinduanku pada mereka setelah sekitar 2 bulan tidak kumpul bareng.
Rasanya semua beban itu lepas satu demi satu. Entah apa yang akan terjadi di
kemudian hari ketika nanti kami sudah memiliki jalannya masing-masing. Mungkin
hari itu adalah hari yang kelak akan kami rindukan di hari nanti.
0 komentar:
Posting Komentar