Searching...
Minggu, 05 Mei 2013

Selamanya, Part 5 - Magic Of Love?

Minggu, Mei 05, 2013
SELAMANYA
Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata selamanya?, pasti kamu bayangkan tentang keabadian. Sesuatu yang tak akan pernah hilang dan musnah. Tapi itu tak selamanya benar, karena sebuah keabadian itu terletak pada tiap hati seseorang

Karya : Rezza Agung Pambudi







Part 5
Magic of Love?

Aku pernah menganggap bahwa ini adalah akhir dari semua, namun sahabat sahabatku berkata lain, mereka berkata “tenang saja ra,  masih ada kami disini, sahabat-sahabat terbaikmu” ucap mereka sambil menatapku dengan penuh keyakinan. Saat itu aku menjadi sangat terharu dan aku percaya bahwa aku dan sahabat-sahabatku bisa membawa dia kembali.
Di sebuah malam, rafa berjalan sendirian dan melewati taman kota, tempat yang pernah menjadi saksi kemesraan kami berdua, dia mengingat semua kejadian itu dan bergegas meninggalkan tempat yang pernah menjadi tempat terpenting dalam hidupnya. Ia tak ingin menjadi semakin terluka. Ketika sudah sampai di rumah, rafa menemukan sebuah novel yang pernah aku berikan padanya. Novel itu lagi lagi mengingatkannya tentang masa-masa indahnya bersamaku. Kemudian dia memandangi langit malam dan merenungi semua yang telah terjadi antara dia denganku.
Kesokkan harinya di kampus, di kelas, awan selalu memperhatikan aku yang selalu murung. Tiba tiba ia menghampiriku dan berusaha menyadarkanku semua tak akan berubah jika aku terus murung. Aku menyanggahnya dengan luapan emosi padanya, “ sudah, kau jangan perdulikan aku lagi, apa kamu belum puas sudah merenggut semua kebahagiaanku wan, maafkan aku wan, aku mohon cukup sampai disini kau menemuiku” ucapku sambil meninggalkannya dengan penuh air mata dan rasa bersalah. Mungkin aku sudah berbuat terlalu berlebihan pada Awan, aku tak dapat mengontrol semua perasaanku yang telah tertutup awan kelabu.
Saat aku cek akun twitterku, aku kaget mengetahui Awan mengirimkan direct massage yang berisi bahwa dia bersedia pergi meninggalkanku jika aku berjanji akan tersenyum kembali seperti dulu. Aku tak tau apa yang aku harus katakan padanya. Sepertinya aku sudah salah pernah mengatakan padanya agar dia berhenti menemuiku. Hah.. dunia ini memang tidak adil ya.,
Esok harinya, tak sengaja Hadi bertemu dengan Rafa dikampus. Mereka membicarakan tentang apa yang telah terjadi antara aku dan Rafa. Setelah rafa menceritakan yang sebenarnya pada Hadi, hadi memikirkan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan antara aku dan Rafa.
Di sisi lain kampus, awan secara tak sengaja bertemu dengan Gilang yang sedang asik mendengarkan musik  di taman kampus. Dia mengetahui bahwa Gilang adalah sahabatku, Awan meminta bantuan kepada Gilang untuk mempertemukannya dengan Rafa, dia ingin menjelaskan semua yang telah terjadi kepada Rafa. Akhirnya lintang bersedia membantunya dan Awan menjadi merasa senang.
Saat berjalan di lorong kampus, awan tidak sengaja ditabrak seorang mawahasiswi yang terlihat sedang terburu buru. Mahasiswi itu terlihat cantik dan mengenakan jilbab. Awan menjadi terperangah sejenak melihat wanita itu. Buku buku yang dibawa wanita itu berserakan di lantai, dan awan pun membantu wanita itu membereskan buku-buku itu. Dengan sangat menyesal, mahasiswi itu meminta maaf kepada Awan dan langsung pergi begitu saja. Dan ternyata masih ada sebuah buku kecil yang tertinggal disana. Awan pun mengambilnya dan bergegas menyusul mahasiswi itu, tapi terlambat, mahasiswi itu telah menghilang. Awan memutuskan untuk menyimpan buku itu dan mengembalikannya suatu saat nanti.
Setelah sampai dirumahnya, awan membuka buku milik wanita yang menabraknya di lorong tadi. Sepertinya itu adalah sebuah diary, tak salah juga jika awan membaca sedikit isi diari itu. Ternyata wanita itu bernama Zulfha. Setelah membaca isi diari itu, sepertinya awan tertarik pada wanita berjilbab itu. Ia berencana akan mengembalikannya besok jika bertemu dengan wanita itu lagi.
Keesokan harinya, Awan menunggu wanita berjilbab itu di lorong kampus tempat kemarin mereka bertemu. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya wanita itu muncul. Wanita itu menanyakan buku diarinya yang menghilang saat kejadian kemarin kepada Awan. “emmh.., maaf apa kamu menemukan sebuah benda semacam bu..?” Tanya wanita itu. “semacam buku diari maksudmu? Zulfa?” jawab awan. “ah iya, tapi kenapa lo tau nama gue?” Tanya zulfa. “ya jelas, aku mengetahui namamu dari buku diari ini” jawab Awan. “ hah? Apa lo membacanya?” Tanya zulfa dengan wajah malu. “ya, sedikit si, Cuma untuk tau identitas kamu sebenarnya” jawab Awan. “huhh.. tidak sopan membaca diari orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya, itu tidak baik” ucap zulfa. “yah seharusnya kamu bersyukurlah buku itu telah aku kembalikan yang seharusnya buku itu tak tau lagi kemana”ucap Awan.” Ya terima kasih telah mengembalikan diari gue, semoga kita bisa bertemu lagi lain waktu, sampai nanti.” Ucap zulfa dan bergegas pergi. “mengapa dia selalu terlihat buru-buru? Hah.. “ucap awan dalam hati.
Setelah perkuliahan selesai, Rafa mendapatkan pesan singkat dari Gilang. Ia disuruh menemui Gilang di taman kampus karena sesuatu yang ingin dibicarakan. Saat mereka berdua bertemu, Gilang menjelaskan apa yang ingin dia sampaikan pada Rafa. “fa, gue mau menyampaikan sesuatu ke lo” ucap Lintang. “ya, tentang apa tang?”Tanya Rafa. “kemarin gue ketemu Awan,”ucap Lintang. “apa? Awan? Maksud lo cowok yang bersama Aira waktu itu?” Tanya awan. “iya dia, teman sekelasnya sekaligus rekan fotografinya”ucap Gilang. “hhh.. terus kenapa dengan dia?”Tanya Rafa. “dia berpesan ke gue bawa dia ingin bertemu lo untuk membicarakan semua yang terjadi sebenarnya kepada lo” ucap Gilang. “apa benar?”Tanya Rafa. “benar fa, temui dia.., gue tau lo pasti bisa” ucap Lintang sambil menyemangati Rafa. Rafa menjadi teringat dengan janji yang pernah ia ucapkan bersamaku. Dia tersadar apa yang telah ia lakukan selama ini. Perasaan yang telah dia kubur itu kembali menangis lagi, tapi dia akan tetap berpegang teguh pada janji itu. “terima kasih, tang., lo itu memang sahabat gue” ucap Rafa. “inilah yang harus dilakukan gue pada seorang sahabatnya” ucap Gilang. Akhirnya Rafa berusaha menemui Awan.
Di kantin kampus, Fajar tak sengaja bertemu dengan Dewi, wanita yang pernah didekati Boy. Disana mereka saling mengobrol dan bercerita berdua. Fajar yang pernah patah hati terhadap Livia pun mulai mengalihkan hatinya pada Dewi. Sejak saat itu mereka jadi sering berduaan dan saling mencurahkan isi hati satu sama lain.
Hari telah berganti, sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Gilang, Rafa pergi menemui Awan yang telah menunggu di bangku dekat taman kampus. Setelah mereka saling bertemu, Awan menjelaskan semua yang sebenarnya terjadi pada Rafa. Ia mengatakan bahwa kejadian saat itu adalah kebodohan dia, dan bukan kesalahanku. dia yang tak bisa mengontrol perasaannya saat itu membuat Rafa dan aku menjadi seperti ini. Dia memohon pada rafa jangan menyalahkan semua ini padaku. Justru sebaliknya.., dia menceritakan betapa sayangnya aku pada Rafa. Awan hanya ingin melihat aku tersenyum lagi seperti pertama kali dia bertemu denganku. Maka ia memohon kepada rafa untuk memaafkan kesalahannya dan kembali padaku.
Ku mencari sebuah keajaiban, dengan berjalan dalam kegelapan tiada akhir. Jika ku tetap disini, aku hanya akan terperangkap ke dalam masa ini. Bulan telah mengundang datangnya malam, dan aku masih saja berharap tentang sesuatu. Dan akupun terus berteriak dalam hatiku. Jika saja aku bisa menjadi sedikit lebih kuat lagi, aku akan terbang menelusuri langit ini dan mengulurkan tangan untuk masa depanku yang ada disini
 




0 komentar:

Posting Komentar