Teori Organisasi Umum
Perilaku Konsumen
Nama kelompok :
Afriyantono (10111290)
Arimansyah (11111156)
Jessie Kartika A (19111238)
Nur
Seftiani (15111324)
Rezza
Agung P (16111075)
Yoga Adittia (17111517)
Kata
Pengantar
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah pelajaran Teori Organisasi Umum yang berjudul “Perilaku Konsumen” dari
Universitas Gundarma. Dalam menyusun makalah ini kami tidak mendapatkan
rintangan yang begitu berarti, hal ini karena kami telah mendapatkan dorongan,
dan dukungan dari banyak pihak terutama orang tua dan juga dosen kami yang
telah memberikan ilmu yang bermanfaat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami ini. Dalam membuat makalah ini kami
sangat berharap jika teman teman bisa lebih mengerti lagi tentang perilaku
konsumen, dan semoga makalah ini dapat membantu teman teman sekalian dalam
menelaah pelajaran ini.
Makalah
ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik dari pembaca
sangat dibutuhkan demi keberhasilan kita semua, kami berharap semua pembaca
merasa puas terhadap makalah ini. Akhir kata terima kasih atas segala dukungan
yang telah diberikan kepada semua pihak sehingga makalah ini bisa selesai tepat
pada waktunya, semoga seluruh pihak pihak yang telah membantu mendapatkan
pahala yang berlipat ganda. Amin amin Ya Robal Alamin.
Depok, 22 Maret 2013
Penulis,
Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Setiap kegiatan produksi dalam
bidang bisnis pasti mempunyai tujuan yang ingin di capai dari suatu perusahaan
produksi. Tujuan utamanya yaitu ingin mendapatkan keuntungan atau laba yang
besar. Keuntungan itu akan diperoleh dari konsumen yang membeli produk suatu
perusahaan tersebut. Manusia mengembangkan dirinya dan lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhannya dan melakukan inovasi terhadap apa yang manusia temukan. Hal
ini berimbas pada penemuan baru berikutnya, Salah satunya adalah perkembangan
dan pengembangan dalam bidang teknolgi dan informasi seperti tuntutan mobilitas
tinggi atau biasa disebut dengan gadget seperti notebook,kamera atau handphone.
Dimana perkembangannya selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat, setiap launching
produk gadget baru, karena itu masyarakat akan mencari tahu segala
informasi tentang produk terbaru. Saat ini pun hampir dimana saja kita melihat
orang banyak yang menggunakan barang-barang terbaru, selain karena kebutuhan
mereka membeli karena lifestyle.
Pemahaman
akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar
mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan
kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan
konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum
menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen
dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi
karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti. Jadi, Tak diragukan
lagi, konsumen adalah tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa
dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita
sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu
bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi
untuk teman dan relasinya.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa dan bagaimana perilaku konsumen itu ?
- Apakah factor
dari perilaku konsumen itu ?
- Bagaimana
Pendekatan perilaku konsumen ?
- Seperti apa
contoh perilaku konsumen ?
1.3 Tujuan
Perilaku konsumen bertujuan untuk :
-
Untuk mengetahui perilaku konsumen itu
seperti apa
-
Untuk mengetahui factor-factor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
-
Untuk mengetahui pendekatan apa saja dan
seperti apa dalam perilaku konsumen
-
Untuk mengetahui seperti apa contoh
perilaku konsumen di jaman modern ini
Bab II
Landasan Teori
2.1 Teori Perilaku Konsumen
Konsumen
adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa yang biasa kita sebut dengan
pembeli. Konsumen diartikan sebagai pemilik informasi, informasi yang dimiliki,
biasanya informasi terkini sesuai dengan kebutuhan konsumsinya.
Perilaku konsumen
adalah proses ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian serta penggunaan produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Teori perilaku
konsumen didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan
bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi
dengan cara memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada
teori ekonomi mikro, teori konsumen hanya mempertimbangkan dari sisi kuantitas.
Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku
konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan. Berikut
peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen, yaitu :
-
Membujuk
para konsumen untuk membeli produk
yang sedang dipasarkan
-
Memahami para konsumen dalam berfikir
dan bertindak agar para produsen mampu menarik dan memasarkan produknya dengan
baik
-
Memahami bagaimana konsumen mengambil
keputusan
Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik
adalah sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk
melindungi konsumen. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi
pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk bisnis yang merugikan
konsumen. Contohnya, penarikan produk susu yang mengandung melamin pada tahun
2008 dan penarikan kosmetik-kosmetik yang mengandung merkuri yang telah
diedarkan di pasaran.
2.2 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut
Para Ahli
a. Schiffman
dan Kanuk, Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh
sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak
pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya.
b. Engel,
Blackwell dan Miniard, Perilaku
konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
c. Mowen, Perilaku konsumen merupakan
aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau
jasa.
d. The
American Marketing Association, Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh
dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran
aspek hidupnya.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa : Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah
tangga, perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian
serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk,
dan mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang dapat diamati seperti
jumlah yang di belanjakan, kapan,
dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.
Bab III
Pembahasan
3.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Peran
faktor konsumen berbeda-beda untuk produk yang berbeda pula. Dengan
kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor
lain kurang berpengaruh. Beberapa faktor tersebut menyatu dalam pemikiran
konsumen, dan diolah sedemikian rupa
sampai akhirnya ia membuat keputusan pembelian serta respon yang ia berikan
terhadap faktor-faktor pendorong tersebut berupa tindakan membeli atau tidak
membeli produk yang ditawarkan. Berikut adalah faktor-faktoryang memengaruhi
perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian, yaitu :
1.
Faktor
Budaya
Faktor kebudayaan mempunyai
pengaruh yang paling luas dan paling dalam
terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh
budaya, sub-budayanya, dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah nilai-nilai dasar, keinginan
dan perilaku yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat,keluarga dan
institusi penting lainnya. Yang termasuk
dalam budaya ini adalah pergeseran budaya dan nilai-nilai dalam keluarga.
Sub-budaya adalah
pola-pola kultural yang menonjol, dan merupakan bagian atau segmen dari
populasi masyarakat yang lebih luas dan lebih kompleks. Kelas social adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu
masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk
dan merek yang berbeda.
2.
Faktor Sosial
a.
Kelompok,
Perilaku seseorang dipengaruhi dalam kelompok kecil, kelompok yang berpengaruh
langsung dan dimana seseorang masuk menjadi anggotanya. Banyak jenis dari
kelompok-kelompok tersebut, namun pada intinya kelompok itu bertujuan untuk menciptakan
suasana sebagai penyesuaian yang dapat memengaruhi pilihan orang terhadap merek
dan produk dan terkadang menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup
baru.
b.
Keluarga, Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Bahkan jika
pembeli sudah tidak berhubungan lagi dengan orang tua, pengaruh terhadap
perilaku pembeli tetap ada dari segala aspek.
c.
Peran dan status,
kedudukan seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status.
Tiap peran membawakan status yang mencerminkan penghargaan umum oleh
masyarakat.
3.
Faktor
Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti
umur, konsumen akan membeli barang sesuai kebutuhan hidup
mereka serta kebutuhan pun akan berubah sesuai dengan usia mereka. Pekerjaan, para pemasar dapat
mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat
di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Gaya Hidup, Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang
yang bersangkutan yang tercermin dalam minat mereka masing-masing. Kepribadian,
kepribadian seseorang berbeda-beda dan ini akan mempengaruhi pembelinya.
4.
Faktor
Psikologi
Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh
faktor psikologi yang utama,
yaitu faktor motivasi, persepsi, proses belajar, serta
kepercayaan dan sikap. Dari segi factor
motivasi seseorang akan membeli produk sesuai apa yang dia inginkan dan
seberapa besar cara orang tersebut mendapatkan barang tersebut. Persepsi diartikan sebagai proses dimana
individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai sesuatu. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses
belajar dan melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian
memengaruhi perilaku pembeli.
Konsumen dari segi
wujudnya dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Personal Consumer
yaitu Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer
yaitu Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut..
3.2 Pendekatan Perilaku konsumen
Perilaku konsumen yang menjelaskan
bahwa seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli produk atau
jasa sesuai seleranya dengan harga tertentu.
Maka perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang tujuannya untuk mendapatkan kepuasan atau kenikmatan. Dapat dikatakan konsumen dengan pendapatan yang sudah ada, akan mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan berusaha memaksimumkan kepuasan totalnya. Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi 2, yaitu:
Maka perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang tujuannya untuk mendapatkan kepuasan atau kenikmatan. Dapat dikatakan konsumen dengan pendapatan yang sudah ada, akan mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dan berusaha memaksimumkan kepuasan totalnya. Pendekatan perilaku konsumen terbagi menjadi 2, yaitu:
1.
Pendekatan Marginal Utility
(Cardinal)
Bahwa kepuasan suatu konsumen dapat
diukur dengan satuan ukur misal berat, panjang atau uang. Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan
perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total. Tambahan
kegunaan dari penambahan suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas
marjinal. Asumsi
konsumen bersifat rasionalitas dengan menginginkan kepuasan maksimum memiliki
informasi dengan jelas akan produk atau jasa yang diinginkan dengan menggunakan
satuan uang dan mendapat kendala pada anggaran. Contoh nya seseorang atau
konsumen akan membeli sebuah Handphone dia akan mencari informasi dengan jelas
tentang produk yang diinginkan. Selanjutkan dia akan mempersiapkan anggarannya
walaupun produk yang diinginkan harganya terlampau tinggi dia tetap membelinya
untuk mendapat kepuasan maksimal itu sendiri .
2.
Pendekatan Indifference Curve
(Ordinal)
Pendekatan ordinal beranggapan kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat di ukur dengan satuan
ukur. Bahwa tingkat kepuasan konsumen satu dengan konsumen yang lain berbeda
dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang sama. Terdiri atas 7 bagian, yaitu :
a. Kurva Indiferensi (
Indiference Curve ), Menurut Teori Ordinal,
kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan. Teori Ordinal
ini menggunakan kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat
kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Ciri-ciri kurva indifferens, yaitu Mempunyai kemiringan yang
negatif, dalam hal ini ditunjukan dengan barang yang satu dengan barang yang lain yang dikonsumsi
saling mengganti. Cembung ke arah origin, berarti konsumen mengorbankan
sejumlah barang yang satu untuk mendapatkan barang yang lain. Tidak saling
berpotongan, hal ini disebabkan yang lebih tinggi mempunyai tingkat kepuasan
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kurva yang lebih rendah letaknya.
b.
Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve ), Garis Anggaran adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi
dua macam barang yang membutuhkan biaya yang sama besar.
c.
Perubahan Harga Barang dan Pendapatan, perubahan ini akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar
luas bidang segitiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang
segitiga makin luas makan daya beli meningkat begitu juga sebaliknya.
d.
Keseimbangan
Konsumen, Kondisi keseimbangan adalah kondisi
dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi.
Secara grafis, kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran
bersinggungan dengan kurva indiferensi.
e.
Reaksi
Terhadap Perubahan Harga Barang, Jika pendapatan nyata
meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasan dan begitu juga
sebaliknya. Salah satu factor yang dapat mengubah pendapatan nyata ialah
perubahan pada barang.
f.
Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal, Salah satu factor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen
adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka
kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva anggaran sebelumnya.
g.
Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan, Total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan
dan perubahan harga, terhadap keseimbanga konsumen.
3.3 Perilaku Konsumen Sebagai Ilmu Dinamis
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang
digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen
agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda
analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan
perilaku. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah
dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi
. Fungsi
utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal,
dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua
adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti
mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan
alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan
alternatif itu. Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbedabeda
tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu
melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen
bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
3.4 Contoh Perilaku Konsumen (Asuransi)
Dalam Perilaku Konsumen kami memilih contoh Asuransi, karena
asuransi adalah suatu tindakan/perbuatan yang digunakan untuk merujuk pada para
konsumen dalam bentuk tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan
finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan
dan lain sebagainya. Dengan mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang
tidak dapat diduga oleh konsumen itu sendiri yang dapat terjadi seperti
kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi
secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin
perlindungan tersebut, dengan ini kita akan membahas sedikit tentang asuransi.
Asuransi memiliki peraturan dalam
Undang-Undang No.2 Th 1992 yang berisikan tentang usaha perasuransian adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena konsumen mendapat kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum
pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Asuransi kesehatan dapat diartikan
sebagai asuransi yang membantu beberapa konsumen untuk mentransfer atau
memindahkan resiko resiko yang akan menyerang secara tiba-tiba kepada konsumen
yang melakukan premi dengan cara penggantian rugi secara keuangan.
Dilihat dari segi perilaku konsumen, konsumen rata - rata di dunia ingin mendapatkan hasil secara penuh dimulai dari pembayaran yang murah sampai ingin memiliki tingkat kualitas secara maksimal. Sang pelaku asuransi akan meningkatkan layanannya kepada sang pelanggan dengan cara melakukan split pada beberapa harga yang disesuaikan kepada kebutuhan sang pelanggan serta melakukan training kepada agen-agen yang ingin melakukan prospek kepada pelanggan. Serta melakukan beberapa promosi-promosi yang di lakukan beberapa mall untuk mempermudah membuat brand image kepada pelanggan yang datang ketempat tersebut. Dan juga dengan melakukan system poin dalam kelompok yang ingin melakukan prospek sehingga agen tidak melakukan pekerjaan dengan sia-sia.
Dilihat dari segi perilaku konsumen, konsumen rata - rata di dunia ingin mendapatkan hasil secara penuh dimulai dari pembayaran yang murah sampai ingin memiliki tingkat kualitas secara maksimal. Sang pelaku asuransi akan meningkatkan layanannya kepada sang pelanggan dengan cara melakukan split pada beberapa harga yang disesuaikan kepada kebutuhan sang pelanggan serta melakukan training kepada agen-agen yang ingin melakukan prospek kepada pelanggan. Serta melakukan beberapa promosi-promosi yang di lakukan beberapa mall untuk mempermudah membuat brand image kepada pelanggan yang datang ketempat tersebut. Dan juga dengan melakukan system poin dalam kelompok yang ingin melakukan prospek sehingga agen tidak melakukan pekerjaan dengan sia-sia.
Bab
IV
Penutup
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok
atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapatkan penggunaan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan eksternal yang merupakan kondisi yang terjadi saat itu atau
kondisi harapan yang diperkirakan akan terjadi. Pemahaman akan perilaku
konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami
perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar
kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat
tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat
menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak
mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli.
Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen,
mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar